Senin, 26 Maret 2012

Transportasi Publik Jedah, Mekah, Medinah

Berbeda dengan Jakarta yang dipenuhi dengan angkot dan metromini (bus), di Jeddah moda transportasi umum yang paling dominan adalah taksi.


satu hal lagi yang berbeda adalah, bahwa taksi  yang beroperasi di sini tidak semuanya dilengkapi dengan argo, jadi .... sebelum anda naik lebih baik (menurut saya) anda menawar dulu ongkosnya, untuk jarak pendek 10 riyal (+ Rp 25.000,-), untuk jarak yang agak jauh 15 atau 20 riyal .... sopir taksi kebanyakan bukan orang Saudi...mereka berasal dari India, Pakistan, Yaman, Mesir....dan ada juga Indonesia.....untuk menawar anda bisa menggunakan bahasa arab amiyah...dan beberapa juga bisa bahasa Inggris....bila anda berada di Mekah atau Madinah ada juga Sopir taksi yang bisa berbahasa Indonesia, tetapi biasanya hanya terbatas obrolan seputar harga (sepuluh, dua puluh, tiga puluh, dst) dan tujuan anda.

Taksi Tanpa Argo Meter (2012)

Munculnya taksi yang memiliki Argo meter baru mulai sekitar pertengahan 2013, tetapi walaupun ada argo meternya sopir taksi tetep saja mau kalo ditawar tarifnya di depan (sebelum naik), tarifnya kalau ditawar di depan cenderung lebih murah.

Taksi dengan Argo Meter (2013)


selain taksi sebenarnya ada moda transportasi lain yaitu bus kecil, tetapi sangat jarang, dan trayeknya pun terbatas, tarif dari bus ini hanya 2 riyal ( +  Rp 5.000,-)


selain itu ada juga bus SAPTCO, bus ini biasanya melayani trayek antar kota, tetapi jumlahnya pun tidak terlalu banyak.


Note:
  1. selain taksi resmi, juga beroperasi taksi non resmi (mobil pribadi) yang kadang tiba-tiba berhenti (bila anda berdiri di pinggir jalan) dan menawarkan diri untuk mengantar anda.
  2. bila anda akan ke Mekah (dari Jeddah), tarifnya adalah 10 s.d 20 riyal per orang (bukan per taksi), tarif yang sama juga berlaku bila anda naik taksi non resmi (mobil pribadi)....bila menuju ke mekah anda bisa ke terminalnya ...yang disebut "Bab Mekah"....atau bisa ke "Kilo Asro" yang berarti km10 (kilometer 10).
  3. Lalu lintas jalan di Saudi menggunakan lajur kanan ...berbeda dengan di Indonesia (lajur kiri)
  4. Ada moda transportasi baru, yaitu kereta yang menghubungkan Mekah, Jeddah, Madinah

Kamis, 08 Maret 2012

Mobil Tangki untuk Mengangkut Air Limbah Rumahan



Hampir setiap hari saya melihat mobil tangki di sekitar saya tinggal Hay An Naseem (daerah pemukiman), dulu saya mengira mobil tangki tersebut membawa dan menyalurkan air bersih, tidak mungkin mendistribusikan bensin/solar karena ini bukan SPBU.

Setelah diamati dengan mata dan hidung....ternyata mobil tangki itu kotor....dan bau.....dan ternyata mobil tanki itu menyedot air selokan  ...ya air limbah rumah tangga ataupun hotel... air tersebut ditampung dalam bak yang terletak di bawah rumah atau hotel ataupun gedung-gedung lainnya.



kayaknya ada semacam bak besar bawah tanah yang mengumpulkan air buangan di suatu lokasi (selokannya disini juga tidak kelihatan).....atau mungkin satu bak untuk beberapa rumah....

air kotor tersebut dibawa untuk diproses kembali menjadi air bersih.....pertanyaannya kenapa tidak pakai pipa ya?? ....kok repot2 pakai mobil tanki...yang harus bolak balik setiap hari ??

Nb:
barusan googling ceritanya ada:
  1. sewage-lake
  2. Saya tinggal di Hay An Naseem sekitar 9 bulan, kemudian pindah ke dareah Al Sulaymania, ternyata di sini ada sistem pembuangan air (pipa/selokan di bawah jalan)...jadi di sini tidak terlihat mobil tangki yang menyedot air selokan. 

Kamis, 01 Maret 2012

Nama Harus Tiga Kata untuk Masuk Arab Saudi

Nama saya Arif Isnaeni, itu nama lahir saya (tercatat di Akte Kelahiran), demikian juga nama saya di passport, satu hal lagi yang berbeda jika anda ingin memasuki Saudi (kecuali keperluan singkat), maka nama anda harus tiga kata, nama saya kan dua kata "Arif Isnaeni"? 


Akhirnya passport saya harus di-amendments, kayak undang-undang aja diamandemen :-), nama saya ditambah menjadi Arif Isnaeni Nurkamali, Nurkamali adalah nama Ayah saya.


Note:

  1. Jika anda akan memberi nama putra-putri anda sebaiknya tiga kata, jangan terlalu panjang (empat atau lebih kata), akan merepotkan bila harus mengisi form yang digit hurufnya dibatasi, nama tidak bisa 100% match antara satu data dengan data yang lain.
  2. lebih baik lagi kalau kata terakhir adalah kata terakhir pada nama bapaknya, karena bisa digunakan sebagai family name, pengalaman saudara yang ditanya pihak imigrasi negara lain, kok nama ayah dan anaknya beda....*akhirnya harus pakai menjelaskan ..."ya memang di negara kami nama ayah dan nama anak tidak disatukan dalam satu family name"
  3. nama sebaiknya tidak satu kata, pengalaman seorang teman sebut saja namanya ANONIM, saat mengisi suatu formulir namanya dibuat menjadi ANO NIM,  ANO nama dia, NIM family name, *kalo nggak salah tiket pesawat   (agar nama di tiket match dengan nama passportnya...tapi jadi beda dikit).
  4. kadang-kadang hanya  untuk perubahan nama (amandemen) di passport anda akan dikenakan biaya tambahan.
  5. Saya kemaren membuat passport hijau (passport di atas adalah passport dinas atau kadang disebut passport biru), dan ternyata bisa langsung 3 kata, walaupun di akte kelahiran hanya 2 kata, setelah ditanya petugas "buat kemana?" ke Saudi jawab saya...."kalau ke saudi harus 3 kata ..ditambah nama ayah anda ya" ..  :-) ....