Jumat, 27 September 2013

Jaringan Listrik

Di Indonesia voltase PLN yang digunakan untuk masyarakat umum adalah 220 Volt (kalau untuk perusahaan besar mungkin berbeda), berbeda dengan di Saudi gedung-gedung ataupun perumahan diberikan fasilitas jaringan listrik 220 Volt dan 110 Volt, keduanya disediakan. berikut tampilan colokan listrik/terminal listrik, biasanya akan diberi tulisan 110 dan 220 :

Colokan Listrik 110 V dan 220 V

Colokan Listrik 110 V dan 220 V

Sedangkan jenis-jenis colokan atau steker atau terminal listrik yang digunakan di sini (setidaknya ada 4 jenis):









berbeda dengan di Indonesia yang kebanyakan menggunakan tiang listrik dan kabel-kabel yang berjuntai untuk mendistribusikan listrik, di sini digunakan kabel-kabel yang ditanam di dalam tanah, jadi sepanjang kita lihat hanya tiang-tiang untuk lampu/penerangan jalan, tidak terdapat kabel-kabel yang berjuntai.



Catatan:
  1. bila anda berkunjung ke sini ada baiknya bawa serta adapter colokan listrik, ada juga yang multi fungsi, satu adapter bisa dipakai untuk berbagai jenis colokan listrik.
  2. bila dalam momen haji sebaiknya bawa T karena para jamaah akan berebut colokan listrik untuk men-charge hanphone atau handycam, lebih baik lagi bawa serta power bank/charger portabel.

Jumat, 06 September 2013

Gelandangan (Tuna Wisma) di Arab Saudi

Mungkin tidak ada satupun negara di dunia ini yang tidak terdapat gelandangan (tuna wisma) di dalamnya, tidak juga Arab Saudi. 

gelandangan yang tinggal di mobil (mobil buangan)


kok bisa negara minyak ini kan tergolong makmur?  eits.....ternyata kata temen, mereka itu bukan warga negara Saudi ...
Gelandangan itu dari Afrika, memang sepanjang yang ku lihat mereka adalah wanita dan anak kecil yang berkulit hitam, mereka pernah dideportasi (dipulangkan) ke negara asalnya oleh pemerintah Saudi. tetapi pemerintah dari negara asalnya meminta agar mereka tetap dibiarkan berada di Saudi...karena negara mereka dilanda kelaparan.
mungkin pikir mereka para gelandangan...lebih baik jadi gelandangan tapi bisa makan daripada tetap di negara asal mereka tetapi mengalami kelaparan....

catatan:
  • banyak mobil yang dibuang karena rusak/hanyut oleh banjir yang melanda tahun 2009 dan 2011, mungkin karena orang Saudi kaya-kaya, mereka milih beli lagi....selain itu juga ada yang dibuang setelah kecelakaan, misal menabrak sesuatu.
  • pada foto di atas, disebelah atas mobil (di atas tanah) yang warnanya colat-coklat itu adalah roti.
  • saya kurang tahu dari negara afrika yang mana mereka berasal.
  • gelandangan tersebut kebanyakan bekerja sebagai pemulung atau pengemis.
  • banyak dari gelandangan itu muslim, kadang ku lihat mereka sholat di atas trotoar atau di halaman rumah orang.
  • Tanah di sini tidak boleh dimiliki oleh warga negara asing, jadi perusahaan asing statusnya menyewa tanah atau bekerja sama dengan pemilik tanah.
  • Arab Saudi memberikan fasilitas pendidikan dan kesehatan gratis bagi warganya.
  • ada temen saya yang sudah 19 tahun di sini (lahir gede di sini) tidak juga mendapatkan kewarga negaraan Saudi,


Kamis, 29 Agustus 2013

Warga Negara Asing di Jeddah - Arab Saudi

Jeddah adalah pintu (Pelabuhan dan Bandara) menuju Mekah ( + 1 jam perjalanan) dan Madinah (+ 4 jam perjalanan).


Jadi tidak heran jika banyak warga negara asing (expatriate) di sini, ada yang sekedar transit untuk ke Mekah atau Madinah, maupun yang bekerja di sini. 

di antara kota-kota yang ada di Saudi, jeddah adalah yang paling bebas, begitu banyaknya warga negara asing di sini, sampai-sampai temanku ada yang bilang, kalau di Jeddah seperti tidak sedang di Saudi.
di Jeddah orang-orang Asia selatan (India, Pakistan, Bangladesh) sangat mudah ditemui, kalo saya ibaratkan jumlah mereka seperti jumlah orang keturunan (china) di jakarta, mereka bekerja sebagai pedagang, sopir taksi, tukang bangunan, dll.

TKW/TKI paling banyak berada di Jeddah, termasuk di dalamnya pekerja ilegal (tidak hanya dari Indonesia), seorang teman berkata bagaimana mungkin pekerja ilegal masuk ke Saudi (Jeddah)? jawabannya karena di masa lalu mereka bisa menggunakan visa Umroh / Haji untuk masuk ke Saudi dan kemudian tidak pulang, mereka bekerja di sini. Jadi malah kebanyakan dari negara-negara mayoritas muslim.

di Jeddah juga banyak pekerja dari Filipina, mereka bisasanya bekerja di rumah sakit sebagai perawat, tapi kebanyakan mereka adalah pekerja legal, kenapa? karena mereka kemungkinan besar tidak akan menggunakan visa umroh untuk bekerja di sini,  kan negaranya mayoritas non muslim.

catatan:

  • Dari kejadian masa lalu banyak pekerja ilegal yang masuk ke Saudi menggunakan visa umroh, sehingga akibatnya saat ini sulit untuk mendapatkan sendiri visa umroh tanpa travel agent (umroh back paker).
  • Bila jumlah yang pulang (exit) kurang dari yang masuk (entry) ke Saudi maka otomatis ijin travel agent umroh/haji yang bersangkutan akan dicabut.
  • Tenaga kerja ilegal selain yang datang dengan visa umroh/haji, ada juga yang memang dulunya pekerja legal, tetapi masa kontraknya telah habis ataupun yang kabur (meninggalkan) majikannya (pindah majikan secara ilegal).

Makanan & Minuman Khas Arab Saudi

Pada saat saya mau berangkat ke Arab Saudi, ada orang yang bilang:
Di arab cuacanya panas, makannya daging onta seratnya gede-gede, ama harus tahan makan roti !!
setelah saya nyampe di sini (Jeddah) ternyata cuacanya tidak selalu panas: silahkan lihat di sini, dan makanan seperti nasi/beras pun ternyata mudah didapat, daging ayam juga mudah didapat dengan harga yang wajar. Kalau mau makanan khas Indonesia anda bisa pergi ke toko Indonesia, makanan seperti tempe dan tahu juga tersedia di sana tetapi dengan harga yang lebih mahal dibanding di Indonesia.

Berikut beberapa kuliner / makanan dan minuman khas Saudi (Jeddah) :

Laban, rasanya seperti susu basi, sebenarnya laban adalah yougurt, hanya saja tidak seperti yougurt yang kita minum, diberi perasa buah dan rasanya segar. Laban rasanya asam seperti susu basi. kalau anda ingin membeli susu (halib = حلب ) jangan salah memilih laban ( لبن ), karena biasanya halib dan laban bentuk kemasannya sama, hanya warna kemasannya yang berbeda.

Laban (ada berbagai macam merk)


Daging onta, rasa dan bentuknya mirip daging sapi, hanya saja seratnya lebih besar.

Daging Onta.

Susu Onta, rasanya seperti susu sapi, tetapi biasanya saat pertama kali anda minum, saat anda kebelakang akan diare, tetapi setelah kedua, ketiga dan seterusnya tidak diare.

Susu Onta


Kurma dan Qahwa, anda kemungkinan besar sudah pernah makan kurma, kurma yang sangat manis sangat cocok bila di santap dengan qahwa, qahwa ada yang menyebutnya kopi turki, kopi khas sini yang disajikan tanpa gula, jadi rasanya pahit, pas dengan kurma yang rasanya manis.
Kurma dan Qahwa

Ruthob, yaitu kurma yang masih muda, belum menghitam, rasanya sepet2-manis, ruthob hanya tersedia di musim panas, karena kurma hanya berbuah sekali dalam setahun, yaitu di musim panas.

Ruthob (hijau, merah, kuning)

Ruthob kuning (favorit saya), 
setengahnya sudah masak (coklat dan lunak), 

Tamis, roti kering yang ukurannya besar, harganya murah 2 Riyal, dimakan 2 orang juga belum tentu habis.

Tamis

Tin (buah tin)

Tin (buah)


Shawarma, merupakan sandwichnya timur tengah.

Shawarma

Mempersiapkan daging panggang shawarma, untuk isiannya


Sandwich, roti isi, biasanya di isi kentang, sayur, dll,

Sandwich




Al-Baik fast food paling terkenal di Jeddah dan Mekah, harganya cenderung lebih murah dibanding fast food yang lain, menunya sih mirip2: kentang goreng, roti, ayam goreng, fillet ikan, dll,


Rabu, 28 Agustus 2013

Bahasa Resmi (Fusha) dan Percakapan (Amiyah) di Arab Saudi

Bahasa Arab adalah bahasa resmi yang digunakan oleh beberapa negara di timur tengah termasuk Saudi, beberapa hal menarik tentang bahasa arab:

Bahasa Arab terbagi menjadi bahasa resmi (fusha), bahasa yang digunakan dalam forum resmi, Al-Qur'an maupun Hadits, selain itu juga ada bahasa percakapan (amiyah), bahasa amiyah di daerah teluk bisa beraneka ragam.

beberapa merk (brand) terkenal yang sudah akan menggunakan bahasa arab (arabisasi):

Al Andalus Mall

Bibsi (Pepsi)

Karfur (Carefour)

Kuka Kula (Coca-Cola)

Indumi (Indomie)

Dajaj Kantaki (KFC)

Makdunaldz (Mcdonald)

Samsunj (Samsung)

Bila bahasa Arab kita tidak fasih kadang-kadang kita lebih baik menggunakan bahasa Inggris dalam percakapan, kalau pakai bahasa Inggris mungkin kita akan dikiria orang Filipina. Pekerja Filipina di sini lebih disegani daripada TKI, mungkin karena banyak TKI ilegal di sini. Aneh memang pakai bahasa Inggris kok malah lebih dihormati...tapi sekali lagi itu kalo bahasa Arab kita tidak fasih, kalo fasih (amiyah dan fusha) baik juga digunakan.

Di daerah sekitar Masjidil Haram (Mekah) dan Masjid Nabawi (Medinah) anda akan banyak bertemu dengan penjual/pedagang yang bisa bahasa Indonesia, mengingat banyak Jamaah Umroh atau Haji yang berasal dari Indonesia. Kemampuan bahasa Indonesia bagi para pedagang ini, terutama dalam hal bilangan (angka) akan sangat membantu dalam proses transaksi jual-beli.