Kamis, 29 Agustus 2013

Warga Negara Asing di Jeddah - Arab Saudi

Jeddah adalah pintu (Pelabuhan dan Bandara) menuju Mekah ( + 1 jam perjalanan) dan Madinah (+ 4 jam perjalanan).


Jadi tidak heran jika banyak warga negara asing (expatriate) di sini, ada yang sekedar transit untuk ke Mekah atau Madinah, maupun yang bekerja di sini. 

di antara kota-kota yang ada di Saudi, jeddah adalah yang paling bebas, begitu banyaknya warga negara asing di sini, sampai-sampai temanku ada yang bilang, kalau di Jeddah seperti tidak sedang di Saudi.
di Jeddah orang-orang Asia selatan (India, Pakistan, Bangladesh) sangat mudah ditemui, kalo saya ibaratkan jumlah mereka seperti jumlah orang keturunan (china) di jakarta, mereka bekerja sebagai pedagang, sopir taksi, tukang bangunan, dll.

TKW/TKI paling banyak berada di Jeddah, termasuk di dalamnya pekerja ilegal (tidak hanya dari Indonesia), seorang teman berkata bagaimana mungkin pekerja ilegal masuk ke Saudi (Jeddah)? jawabannya karena di masa lalu mereka bisa menggunakan visa Umroh / Haji untuk masuk ke Saudi dan kemudian tidak pulang, mereka bekerja di sini. Jadi malah kebanyakan dari negara-negara mayoritas muslim.

di Jeddah juga banyak pekerja dari Filipina, mereka bisasanya bekerja di rumah sakit sebagai perawat, tapi kebanyakan mereka adalah pekerja legal, kenapa? karena mereka kemungkinan besar tidak akan menggunakan visa umroh untuk bekerja di sini,  kan negaranya mayoritas non muslim.

catatan:

  • Dari kejadian masa lalu banyak pekerja ilegal yang masuk ke Saudi menggunakan visa umroh, sehingga akibatnya saat ini sulit untuk mendapatkan sendiri visa umroh tanpa travel agent (umroh back paker).
  • Bila jumlah yang pulang (exit) kurang dari yang masuk (entry) ke Saudi maka otomatis ijin travel agent umroh/haji yang bersangkutan akan dicabut.
  • Tenaga kerja ilegal selain yang datang dengan visa umroh/haji, ada juga yang memang dulunya pekerja legal, tetapi masa kontraknya telah habis ataupun yang kabur (meninggalkan) majikannya (pindah majikan secara ilegal).

Senin, 26 Agustus 2013

Burung Merpati Liar di Jeddah, Mekah dan Medinah

Bila anda berkunjung ke Jeddah, Mekah, ataupun Madinah, kemungkinan besar anda akan menjumpai burung merpati liar, pertama kali saya ke sini heran kok nggak ada orang yang nangkep? kemudian dimakan dagingnya?... kalaupun orang arab nggak doyan, kan banyak orang asing di sini (termasuk para TKI dari Indonesia).


Akhirnya pertanyaan itu pun terjawab, denger cerita dari seorang TKI :
"Saya pernah tuh nangkep burung merpati, tetapi aneh, setelah lama saya rebus dagingnya, udah lama saya rebus, kok dagingnya tetep aja alot, padahal saya sudah pilih merpati yang muda, setelah itu saya tidak pernah lagi nyoba nangkep dan motong merpati liar itu, mungkin kalo yang warna bulunya putih lain...."
Mungkin hampir semua merpati liar yang ada di sini bulunya berwarna hitam, saya juga tidak tahu pasti apakah beda daging burung merpati yang berwarna hitam dengan yang berwarna putih.

Merpati Liar di Mekah


Merpati Liar di Madinah

Senin, 26 Maret 2012

Transportasi Publik Jedah, Mekah, Medinah

Berbeda dengan Jakarta yang dipenuhi dengan angkot dan metromini (bus), di Jeddah moda transportasi umum yang paling dominan adalah taksi.


satu hal lagi yang berbeda adalah, bahwa taksi  yang beroperasi di sini tidak semuanya dilengkapi dengan argo, jadi .... sebelum anda naik lebih baik (menurut saya) anda menawar dulu ongkosnya, untuk jarak pendek 10 riyal (+ Rp 25.000,-), untuk jarak yang agak jauh 15 atau 20 riyal .... sopir taksi kebanyakan bukan orang Saudi...mereka berasal dari India, Pakistan, Yaman, Mesir....dan ada juga Indonesia.....untuk menawar anda bisa menggunakan bahasa arab amiyah...dan beberapa juga bisa bahasa Inggris....bila anda berada di Mekah atau Madinah ada juga Sopir taksi yang bisa berbahasa Indonesia, tetapi biasanya hanya terbatas obrolan seputar harga (sepuluh, dua puluh, tiga puluh, dst) dan tujuan anda.

Taksi Tanpa Argo Meter (2012)

Munculnya taksi yang memiliki Argo meter baru mulai sekitar pertengahan 2013, tetapi walaupun ada argo meternya sopir taksi tetep saja mau kalo ditawar tarifnya di depan (sebelum naik), tarifnya kalau ditawar di depan cenderung lebih murah.

Taksi dengan Argo Meter (2013)


selain taksi sebenarnya ada moda transportasi lain yaitu bus kecil, tetapi sangat jarang, dan trayeknya pun terbatas, tarif dari bus ini hanya 2 riyal ( +  Rp 5.000,-)


selain itu ada juga bus SAPTCO, bus ini biasanya melayani trayek antar kota, tetapi jumlahnya pun tidak terlalu banyak.


Note:
  1. selain taksi resmi, juga beroperasi taksi non resmi (mobil pribadi) yang kadang tiba-tiba berhenti (bila anda berdiri di pinggir jalan) dan menawarkan diri untuk mengantar anda.
  2. bila anda akan ke Mekah (dari Jeddah), tarifnya adalah 10 s.d 20 riyal per orang (bukan per taksi), tarif yang sama juga berlaku bila anda naik taksi non resmi (mobil pribadi)....bila menuju ke mekah anda bisa ke terminalnya ...yang disebut "Bab Mekah"....atau bisa ke "Kilo Asro" yang berarti km10 (kilometer 10).
  3. Lalu lintas jalan di Saudi menggunakan lajur kanan ...berbeda dengan di Indonesia (lajur kiri)
  4. Ada moda transportasi baru, yaitu kereta yang menghubungkan Mekah, Jeddah, Madinah

Jumat, 27 Januari 2012

Masjid di Jeddah - Arab Saudi



sesuatu yang berbeda pada masjid-masjid di Jeddah:
  • Donatur pembanguan masjid biasanya adalah orang tunggal (1 orang).
  • tidak ada kotak amal di dalam masjid.
  • shof pertama di beri tempat sandaran (kayak tempat duduk)

  • jarak antara Adzan dan Iqomah +  20 menit … kecuali sholat maghrib + 10 menit,  jadi rata-rata jamaah akan menunggu iqomah sambil membaca Al-Qur’an, Al-Qur’an disediakan di banyak tempat di dalam masjid.

  • Pada waktu sholat 5 waktu semua toko harus tutup….tidak terkecuali Mall – Mall besar….. dan akan kembali buka  setelah itu…jadi buka-tutup berkali-kali dalam sehari.
  • jarak antar shof lebih lebar…mungkin karena rata-rata orang di sini lebih tinggi.
  • di bagian belakang masjid disedikan dispenser (air minum)…yg ini gratis.
  • di bagian depan disediakan kotak tisu….ini juga gratis.
  • sandal di bawa masuk ke tempat wudhu (jadinya tempat wudhu biasanya agak kotor)… biasanya di depan kran tempat wudhu disediakan tempat duduk....tapi biasanya tidak sekotor gambar dibawah, gambar tempat wudhu di bawah lebih kotor karena mesjid terletak di dekat POM bensin
  • khutbah jumat dalam bahasa arab…. jadi buat yang bahasa arabnya pas-pasan kayak saya ….ya siap-siap nggak ngerti… 
  • semenjak di Jeddah saya baru sekali melihat 1 masjid yang menyedikan tempat sholat untuk perempuan…. sepertinya masjid memang hanya dikhususkan untuk laki-laki… kalo di Masjidil Haram (Mekah) dan Masjid Nabawi (Madinah) tentu tersedia tempat sholat untuk perempuan … belum tau juga sih kalo tempat2 lain…


  • menara masjid biasanya diberi lampu warna hijau, sebagai petunjuk untuk mencari masjdi di malam hari.